Archive for Juni 2016
Bulan Ramadhan yang merupakan bulan penuh berkah telah tiba. Pada kesempatan ini manusia berlomba-lomba merebut tiket untuk masuk surga. Mereka membuat banyak kebaikan. Begitu pula aku dan teman-temanku. Selain berpuasa untuk menahan lapar, dahaga, melatih kesabaran, dan berbuat banyak kebaikan, aku dan teman-temanku juga melaksanakan shalat sunnah taraweh. Namun, shalat wajib lima waktu juga tak kami lupakan.
Malam itu, aku bersama teman-temanku berangkat menuju masjid At-Taqwa. Masjid ini memang tidak terlalu jauh dari rumah kami semua. Sudah menjadi kebiasan kami setelah berbuka dan melaksanakan shalat wajib magrib, kami segera berangkat taraweh. Biasanya sebelum pergi, kami jajan dahulu di warung, lalu bermain atau bercerita pengalaman pribadi. Selain itu, alasan kami berangkat lebih awal dari yang lain karena kami akan menmpati tempat kesayangan kami yaitu dekat pagar dan jendela agar lebih terasa segar. Terkadang tempat favorit kami telah ada yang menempati.
Adzan telah dikumandangkan, kami telah berwudhu. Sebelum shalat isya kami juga melaksanakan shalat sunnah qabliyah. “Allahu akbar...” takbir imam. Setelah beberapa rakaat taraweh kami laksanakan, tiba-tiba saja mike atau pengeras suara bermasalah suara imam jadi tidak terdengar. Dicampur dengan suara anak-anak yang sedang bercanda membuat kami tidak fokus. Kami sedang sujud, tetapi mengapa sujud ini merasa lama sekali. Aduuh... apa orang-orang sudah duduk diantara sujud, ya? pikirku. Pelan-pelan aku melirik ke samping kiriku, Tono, temanku, belum duduk di antara dua sujud. Lalu, aku melirik ke samping kananku ternyata Indra, juga belum duduk diantara dua sujud. Saat itu aku mendengar suara tertawaan dari belakang kami ternyata, kamilah orang yang ditertawakan. Pada saat orang akan salam kami baru saja duduk di antara dua sujud. Aduuhh... malunya. Tetapi masih ada temanku yang juga salah seperti aku. Jadi aku tidak terlalu malu karena salah.
Aku mencoba melupakan kejadian itu. Tiba-tiba saja, pikiranku buyar. Saat setelah sujud, yang seharusnya segera berdiri , aku dengan gayaku duduk di antara dua sujud. Namun, belum terlambat untuk berdiri segera aku berdiri, lalu membaca Al-Fatihah.
Shalat sudah dilaksanakan, sekarang saatnya kami pulang bersama. Aku melipat sarungku, saat itulah hal memalukan yang terakhir. Ternyata sarungku bolong. Bolongan itu terlihat begitu besar. Aduuh.. malu sekali. Aku berjanji untuk ke depannya aku tak akan ceroboh, karena tidak melihat keadaan. Malam ini dapat dikatakan “Malam dengan tiga kelucuan”.
Kejadian Konyol Saat Teraweh
Saya tidak setuju dengan larangan menggunakan HP di kelas terutama untuk chatting atau melakukan aktifitas lainnya menggunakan HP karena bagi beberapa mahasiswa seperti saya, mencari ilmu atau sumber informasi didapatkan bukan hanya melalui dosen. Misalnya saat mahasiswa sedang membaca materi yang sama dengan yang dosen jelaskan saat kelas berlangsung tetapi terdapat perbedaan teori mahasiswa dapat menanyakan kepada dosennya secara langsung sehingga tidak ada kesalahpahaman teori yang telah dijelaskan. Mungkin beberapa dosen yang melarang menggunakan HP saat di kelas akan mengira mahasiswa menggunakan HP untuk bermain game atau chatting padahal tidak semua mahasiswa tidak memperhatikan dosen saat kelas berlangsung.
Larangan Menggunakan HP Saat Kelas Berlangsung
Saya setuju jika ada larangan merokok di area kampus karena kampus itu sendiri dijadikan sebagai tempat belajar, sebagai orang terpelajar tentunya harus bisa melihat mana yang baik dan mana yang buruk. Dilihat dari lingkungan kampus, banyak perokok aktif yang merokok di dalam gedung seharusnya mereka berfikir hal yang mereka lakukan tersebut mengganggu orang lain disekitar kampus yang anti rokok atau perokok pasif walaupun seandainya tidak ada larangan merokok di area kampus, sebagai orang terpelajar mereka seharusnya dapat berfikir dan menempatkan diri mereka sendiri di tempat yang semestinya seperti ruangan merokok atau smoking room atau di luar gedung kampus yang tidak akan mengganggu orang lain yang tidak merokok atau perokok pasif.
Larangan Merokok di Area Kampus
Saya
setuju dengan absensi 100% praktikum yang diterapkan pada politeknik karena
kelebihan dari diploma itu sendiri jika dibandingkan dengan sarjana yaitu lulus
dengan mempunyai skill dibidang atau jurusan itu sendiri sehingga dengan
diterapkan absensi 100% membuat mahasiswa menjadi lebih andal dan menguasai
mata kuliah dalam jurusan tersebut. Lulusan diploma diharapkan dapat diandalkan
skill yang dimilikinya oleh perusahaan sehingga jika lulusan diploma mempunyai
skill yang mumpuni diharapkan lulusan diploma dapat bersaing dengan lulusan
sarjana dalam dunia kerja.